JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II berniat memperlancar arus keluar masuk barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Salah satu solusi yang disiapkan adalah turut terlibat sebagai pengelola ruas jalan tol rute Cibitung−Cilincing.
Namun Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), sebagai regulator jalan tol, mengaku belum menerima permintaan tentang perubahan Perjanjian Pengelolaan Jalan Tol (PPJT) atas ruas tersebut. “Belum ada permintaan,” ujar Achmad Gani Gazali, Kepala Badan
Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementer ian Peker jaan Umum (PU) kepada KONTAN,
Minggu (24/8).
Sejauh ini pihaknya masih belum mengetahui skema rencana pembelian konsesi ruas jalan tol tersebut yang akan dilakukan Pelindo II. Ia juga belum mau berkomentar soal rencana Pelindo II untuk memanfaatkan satu jalur dari ruas jalan tol tersebut sebagai
lajur khusus truk.
Asal tahu saja, Pelindo II tengah menjajaki kerjasama dengan pemilik konsesi ruas jalan tol Cibitung-Cilincing yaitu PT MTD CTP Expressway. Kabarnya, Pelindo berniat membeli 49% kepemilikan di ruas jalan tol tersebut. Setelah menjadi pemegang saham, Pelindo II berniat membangun jalur khusus truk di ruas jalan tol tersebut.
Masih uji kelayakan
Gani membenarkan, sudah ada negara yang mengizinkan penggunaan satu jalur khusus
untuk truk di jalan tol. Ia memberi contoh negara yang sudah menerapkan jalur khusus
tersebut adalah Amerika Serikat dan Jerman. “Kami lihat saja konsep usulannya seperti
apa,” imbuh dia.
Sayangnya hingga berita ini naik cetak, KONTAN belum berhasil mendapatkan informasi
dari PT MTD CTP Expressway, selaku pemegang konsesi ruas jalan tol Cibitung−Cilincing. Yusoff Merican, Presiden Direktur MTD CTP Expressway tidak merespon pesan singkat dan panggilan telepon dari KONTAN.
Begitu pula manajemen Pelindo II tidak bisa dikonfirmasi. Namun, Plt Sekretaris Perusahaan Pelindo II Rima Novianti pernah menyatakan, uji kelayakan dari proyek itu sedang bergulir. Setelah proses tersebut tuntas, Pelindo II akan meminta persetujuan
pemegang saham. (Putri Werdiningsih)
