JAKARTA—Pelaku usaha galangan kapal nasional diminta lebih proaktif menggaet pasar
demi meningkatkan aktivitas pembangunan kapal di dalam negeri.
Sejauh ini, pelaku usaha menyebutkan adanya jurang sangat lebar antara populisasi kapal dan pembangunan di dalam negeri. Dari pertumbuhan 1.000 kapal setiap tahunnya, hanya 10% yang dibangun di dalam negeri.
Direktur The National Maritime Institute Siswanto Rusdi, Kamis (6/11), menilai sejauh ini para pelaku usaha galangan kapal lebih banyak menunggu datangnya order dari perusahaan pelayaran.
Dari sana, para pengusaha mencari pinjaman ke perbankan untuk memenuhi modal pembangunan kapal. Akibatnya, biaya pembangunan lebih mahal dan waktu produksi pun semakin panjang. Menurutnya, industri galangan harus mengubah pola usaha lebih proaktif. (Bisnis Indonesia)
